Banyuwangi Barat - Perum Perhutani KPH Banyuwangi Barat bersinergi dengan LMDH Melati Putih membahas pengelolaan hutan yang ada diwilayah pangkuan LMDH Melati Putih di rumah ketua kelompok kerja LMDH di Dusun Kampung Baru, Desa Margomulyo Kecamatan Glenmore-Banyuwangi, pada (Kamis 26/09/2024).
Dalam hal pengelolaan hutan yang dilakukan oleh Perhutani dalam kawasan hutan selalu melibatkan masyarakat dalam hal ini tergabung dalam Lembaga Masyarakat Disekitar Hutan (LMDH) melalui program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM).
Pengelolaan hutan yang bisa dilakukan oleh LMDH antara lain tata hutan dan penyusunan rencana Pengelolaan Hutan, pemanfaatan hutan, rehabilitasi dan reklamasi hutan dan perlindungan hutan dan konservasi alam.
Mewakili Kepala Perhutani KPH Banyuwangi Barat, Asper BKPH Glenmore, Wageyanto mengatakan bahwa selama ini dalam kegiatan teknis kehutanan selalu melibatkan masyarakat disekitar hutan antara lain dalam kegiatan tanaman kehutanan sebagai pesanggem, kegiatan sadapan sebagai penyadap dan kegiatan tebangan sebagai blandong, masyarakat disekitar hutan tersebut sebagai anggota LMDH.
“Malam ini kita bahas bersama pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) penarikan sharing kopi dan ketela diwilayah pangkuan LMDH Melati Putih sekaligus cara penarikan melalui kitir dari perhutani dan penegasan kembali anggota tim bongkar bongkor sadapan getah pinus untuk ditambah lagi anggota nya, ” ujar Wage.
Ketua LMDH Melati Putih, Joko Prasetyo mengatakan bahwa LMDH selalu mendukung kegiatan pengelolaan hutan yang dilakukan Perhutani karena selalu melibatkan peran serta masyarakat disekitar hutan yang tergabung sebagai anggota LMDH, masyarakat bisa hidup dari kawasan hutan dan untuk itu kita sepakat untuk menjaga kelestarian hutan dengan semangat Hutan Lestari Masyarakat Sejahtera.
Baca juga:
Pesan Babinsa Melalui Komsos
|
“Kegiatan ini adalah merupakan Rapat Pengurus dam anggota LMDH Melati Putih yang dihadiri Asper dan P Sugeng Kasi, pembahasanya adalah Pembahasan peningkatan hasil getah dan Sosialisasi penarikan sharing komoditi Kopi dan Singkong, ” pungkas Joko.@Red.